Kamis, 19 Maret 2015

Dampak Transportasi Terhadap Lingkungan

Assalamualaikum.. 
Dengan menurunnya quota BBM (Bahan Bakar minyak ya bukan BlackBerry Messenger) saat ini ane bakal nge-posting tentang dampak transportasi terhadap lingkungan. Dalam postingan ane kali ini tidak membahas pendapat ane tentang hal permasalahan tersebut, tapi yang ane bahas tentang kaitannya pembangunan transportasi dengan kebutuhan akan ketersediaan BBM.

Pada hakikatnya setiap usaha atau kegiatan akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan, untuk itu perlu adanya analisis dalam perencanaan sehingga pengendalian terhadap dampak negatif dan juga dapat dikembangkan dampak positifnya. Sesungguhnya kebijaksanaan tentang konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan telah ditetapkan dalam (TAP MPR Nomor IV/MPR/1999 tentang GBHN). Namun, dalam pelaksanaan selama ini, justru terjadi pengolahan sumber daya alam yang tidak terkendali sehingga terjadi kerusakaan lingkungan dan mengganggu kelestarian alam.

Dampak negatif dari hasil kegiatan pembangunan masih sering terjadi dan akan terus terjadi seperti halnya banjir dan tanah longsor pada setiap musim hujan, kekeringan dan kebakaran hutan di beberapa daerah pada saat musim kemarau, menurunnya kualitas air dan udara di beberapa kota besar, dan hilangnya beberapa jenis flora dan fauna. Dalam pembangunan yang dilaksanakan terdapat kesenjangan sosial ekonomi dengan ditandai 27 juta penduduk indonesia dibawah garis kemiskinan, hal ini dapat di simpulkan bawah pembangunan yang terjadi saat ini baru pada taraf “teori” untuk itu perlu adanya keseriusan dari para pemangku kepentingan dalam melaksanakan pembangunan.

Dalam sebuah penelitian dari World Health Organitation (WHO) mengenai tingkat pencemaran di 20 kota besar, di dapatkan hasil ± 600 juta orang hidup di kota yang tingkat pencemarannya SO₂ melebihi batas ambang pencemaran udara dan ± 1.25 milyar orang tinggal di kota-kota dengan pencemaran debu yang sangat tinggi (Resosudarmo, 1997). Sektor transportasi lah penyumbang terbesar dalam pencemaran udara tersebut.


             Nah bro n sist perlu diketahui pertumbuhan transportasi di indonesia rata-rata sebesar 6%-8% per tahun. Maka bila dihitung-hitung pemakaian bahan bakar jika dibandingkan dengan tahun 1990 sebagai berikut : tahun 1998 sebesar 2.1 kali, tahun 2008 sebesar 4.6 kali dan pada tahun 2018 sebesar 9 kali. Akibat terjadinya pertumbuhan transportasi menimbulkan dampak yang besar terhadap lingkungan terkait dengan konsumsi energi yang sangat besar dapat meningkatkan pula emisi kendaraan, meningkatnya volume lalu lintas yang berdampak kemacetan, belum lagi pembangunan sarana prasarana yang cukup pesat sehingga membutuhkan alat-alat berat yang dapat mengakibatkan tingkat kebisingan dan getaran yang dapat mengganggu masyarakat dan lingkungan sekitar.


Dalam menangani permasalahan di atas perlu adanya penelusuran lebih dalam lagi terhadap akar permasalahan yang sebenarnya, meliputi :

1. Pertumbuhan Jumlah Kendaraan.
2. Pertumbuhan Ekonomi
3. Peningkatan Pendapatan.
4. Perubahan Perilaku.
5. Globalisasi.
6. Perubahan Lingkungan, dan
7. Tata Ruang.

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan yang serta makhluk hidup lainnya (KMNPPLH, 1982)
Cukup sekian postingan ane semoga bermanfaat.
waalaikumsalam...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar